Webinar Internasional Pekerjaan Sosial

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial
Menyelenggarakan Webinar Internasional Pekerjaan Sosial
Peran pekerja sosial dalam penanganan covid-19 Di berbagai negara (asia pasific : malaysia, canada, australia, dan indonesia)
Kegiatan Webinar Internasional Pekerjaan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dilaksanakan pada hari Kamis, 12 November 2020, pukul 08.30 – 16.00 WIB Melalui aplikasi Zoom Meeting oleh Prodi IKS Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pentingnya edukasi dan penanganan continue. Pekerja sosial juga harus memastikan sumberdaya yang dimiliki ketika terus meningkatnya kasus yang berkepanjangan sehingga kualitas layanan tetap terjaga. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam menangni covid 19 di berbagai neraga tentunya berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan kegiatan webinar internasional pekerjaan sosial dengan tema Peran Pekerja Sosial Dalam Penangnan COVID-19 di Berbagai Negara
Diawali dengan sambutan Dekan FDK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. Marhumah, M.Pd. kemudian sambutan dari Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Al-Makin, Ph.D. serta pemaparan dari Drs. Hartono Laras, M.Si. sebagai Keynote Speech dari Sekjen Kemensos RI
Peran Pekerjaan Sosaial dalam Penanganan COVID-19 di Berbagai Negara ini dipimpin oleh Moderator : M. Ulil Absor, MA dengan narasumber : Prof. Zulkarnain Hatta , DSW dari Malaysia, Ro’fah, Ph.D. dari Indonesia, Ash Lowenthal, MSW dari Canada dan Tufel Musyadad, MSW dari Australia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan wawasan tentang peran pekerja sosial dalam penanganan COVID-19 di berbagai negara. Memberikan gambaran kebijakan pemerintah daam penangan COVID-19 diberbagai neraga Memberikan gambaran best practive dalam keilmuaan pekerjaan sosial dalam penangan COVID-19 diberbagai negara. Memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan gagasan baru
Menurut ketua panitia, Dr Asep Jahidin, M.Si Penerima manfaat dari kegiatan webinar internasional ini adalah dosen Kesejahteraan Sosial seluruh Indoensia, mahasiswa prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) seluruh Indonesia, praktisi para pekerja sosial yang tergabung dalam Ikatan Pekerjaan Profesional Sosial Indonesia (IPSPI), ASPEKSI, APASWE, stakeholder, dan masyarakat luas.
Dunia sekarang ini sedang dilanda tantang yang besar dalam menghadapi covid-19. Jenis virus yang dikenal dengan kepanjangan dari Corona virus Disease-2019 penyebabkan dampak yang luar biasa di penjuru dunia. Penyebaran yang begitu cepat baik di Indonesia ataupun di dunia mengakibatkan jutaan orang terpapar oleh covid-19 tidak terkecuali Indonesia. Salah satu virus baru ini menyerang system pernafasan ini menjadi perhatian dunia, hingga kemudian World Health Organization (WHO) menyatakan sebagai pandemic.
Sejak masuknya covid-19 di Indonesia yakni pada bulan maret terus mengalami peningkatan kasus. Kondisi saat ini menurut data Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Pemerintah Indonesia tercatat bahwa kasus terkonfirmasi sebesar 287.008 orang dengan rincian 61.321 (21,4%) kasus aktif, sembuh 214.947 (74.9%) dan meninggal 10.740 (3.7%). Dilihat dari tren perkembangan tiap harinya terus mengalami lonjakan yang signifikan.
Penanganan secara serius telah banyak dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat. bahkan 74.9% kasus sembuh juga tidak lepas dari kontribusi penanganan yang telah dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, baik dari kalangan tenaga kesehatan, pekerja sosial dan berbagai profesi dan elemen lain yang telah banyak berkontribusi. Sinergi yang kuat terus didorong untuk bisa aktif terlibat dan konsisten dalam penanganan pandemic yang sedang terjadi.
Dalam penanganan covid-19 penting sekali melakukan berbagai kerja-kerja bersama dalam rangka melakukan tindakan penangan ataupun tindakan rehabilitatif. Tenaga kesehatan penting untuk melibatkan secara penuh para pekerja sosial medis. Melalui pendekatan holistic yang sering dilakukan oleh para pekerja sosial medis ini sangat dibutuhkan saat ini.
Peranan pekerja sosial sangat dipertaruhkan, seiring dengan kasus covid-19 yang terus meningkat. Banyak hal yang menjadi tanggung jawab pekerja sosial dalam penanganan kasus ini. Misalnya; pekerja sosial harus memberikan intervensi secara penuh untuk memberikan dorongan penyembuhan. Stigma yang terbangun dimasyarakat ketika divonis terkonfirmasi covid-19 membuat stress berat, tidak mau dibawa dan lain sebagainya. Ini menjadi tantangan yang besar bagi pekerja sosial dalam melakukan kerja-kerja bersama. Selain itu seiring dengan kejenuhan masyarakat akan aktivitas yang terbatas beberapa bulan sebelumnya juga menjadi tantangan berat dimasa new normal.